Suku Terbanyak Yang Tinggal Di Wilayah Bali

Suku terbanyak yang tinggal di wilayah bali memiliki beberapa suku dan budaya yang saat ini menetap di wilayah bali. Bali dikenal sebagai salah satu pulau dengan keanekaragaman budaya dan masyarakatnya yang unik. Meski terkenal sebagai “Pulau Dewata” dengan budaya Hindu yang kuat, penduduk Bali terdiri dari berbagai suku yang hidup berdampingan.
Suku Bali Mayoritas Penduduk Asli
Suku Bali adalah kelompok etnis terbesar di Bali, mencakup lebih dari 85% populasi pulau ini. Mereka terbagi menjadi dua subkelompok utama:
- Bali Aga – Merupakan penduduk asli Bali yang masih mempertahankan tradisi kuno sebelum pengaruh Hindu-Jawa. Mereka tinggal di daerah pegunungan seperti Tenganan dan Trunyan.
- Bali Majapahit – Keturunan dari para pendatang Kerajaan Majapahit yang datang ke Bali sekitar abad ke-14. Mereka lebih banyak mendiami daerah perkotaan dan dataran rendah.
Suku Bali memiliki sistem sosial yang unik, termasuk konsep “Tri Hita Karana” (harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan), serta sistem kasta yang masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat.
Berdatangan Juga Suku Jawa
Suku Jawa adalah kelompok etnis terbesar kedua di Bali. Sebagian besar dari mereka adalah pendatang dari Pulau Jawa yang menetap di Bali untuk bekerja di berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa, dan pemerintahan. Kota seperti Denpasar dan Badung memiliki populasi suku Jawa yang cukup signifikan.
Selain itu, ada juga komunitas Muslim Jawa di daerah Kampung Jawa (Wanasari), Denpasar, yang telah menetap sejak berabad-abad lalu.
Suku Sasak Yang Juga Tinggal Di Bali
Suku Sasak berasal dari Pulau Lombok, tetapi banyak yang bermigrasi ke Bali untuk bekerja di sektor pariwisata dan konstruksi. Mereka banyak ditemukan di daerah Karangasem dan Denpasar.
Sebagian besar Suku Sasak di Bali beragama Islam dan masih menjaga tradisi khas Lombok, seperti budaya Bau Nyale (tradisi menangkap cacing laut yang dianggap suci).
Suku Bugis dan Makassar
Kelompok etnis ini berasal dari Sulawesi Selatan dan sudah lama menetap di Bali, terutama sebagai nelayan dan pedagang. Mereka banyak ditemukan di daerah pesisir seperti Pelabuhan Benoa dan Serangan.
Suku Bugis terkenal sebagai pelaut ulung, sementara Suku Makassar banyak terlibat dalam perdagangan ikan dan hasil laut di Bali.
Suku Pendatang Suku Tionghoa
Komunitas Tionghoa di Bali sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan berperan besar dalam sektor ekonomi, terutama dalam perdagangan dan bisnis. Mayoritas tinggal di daerah Denpasar, Kuta, dan Singaraja.
Mereka juga memiliki warisan budaya yang menarik, seperti Klenteng Ling Gwan Kiong di Singaraja, yang menjadi salah satu tempat ibadah Tionghoa tertua di Bali.
Kesimpulan
Meskipun Suku Bali adalah mayoritas penduduk di pulau ini, Bali juga menjadi rumah bagi banyak suku lain seperti Jawa, Sasak, Bugis, Makassar, dan Tionghoa. Keanekaragaman ini mencerminkan bagaimana Bali menjadi tempat yang terbuka dan harmonis bagi berbagai budaya untuk hidup berdampingan.